Selasa, 20 Oktober 2009

Follow Your Insting!

> Naluri adalah saat kita merasa mengetahui sesuatu tetapi tidak tahu bagaimana kita dapat mengetahui--naluri adalah perasaan mengetahui (Nancy Rosanoff, penulis)

> Dengarkanlah apa kata naluri Anda karena naluri Anda tidak menjerumuskan Anda kepada tindakan yang salah dan bodoh (Madame du Deffand, cendekiawan, 1697 - 1780)

> Ikuti naluri Anda... Tetapi Anda harus berbekal pengetahuan. Mengikuti kata hati tanpa pengetahuan yang memadai, bagi saya, adalah suatu tindakan bodoh. (Deborah Norville, pemandu acara TV)

> Jangan selalu mengikuti orang banyak, terutama jika mereka menuju ke arah yang salah. (Lenore Jackson, spesialis internet)

Apa yang kita dapat dari 4 quotes di atas? Bila dibagi, ada 3 hal utama yang kita pelajari dari quotes-quotes yang berharga ini, yaitu :

1. Naluri adalah indra ke-enam yang sebenarnya dimiliki oleh setiap manusia. Setiap orang yang masih hidup pasti memiliki naluri. Tapi kini, masalahnya adalah apakah kita mendengarkan dan mengikuti naluri itu? Naluri adalah fakta yang ada jauh di bawah alam sadar, dan terkadang dapat jauh berbeda dengan perspektif pemikiran kita dan jauh dari logisnya otak manusia. But, that's insting. Listen to your heart, and you'll find the way. Walaupun kalimat yang dibisikkan oleh suara yang berada jauh di dalam hati kita tampak begitu impossible dan berisiko besar, terkadang itu adalah satu-satunya solusi yang harus diambil. Even it seems sooo impossible... Tapi percayalah... hati nurani kita tahu apa yang harus kita lakukan karena dia dapat menembus ruang dan waktu.
Sayangnya, saat ini banyak manusia yang tidak memiliki waktu untuk berbicara dengan dirinya sendiri dan menyelami pikiran-pikiran yang berngiang-ngiang di sekitar dirinya. Jangankan untuk mengenal dirinya sendiri, untuk mengenal penciptanya saja, ada beribu alasan untuk menunda-nunda kesempatan itu. Ingat... manusia membutuhkan waktu untuk berbicara dengan dirinya sendiri, untuk mengintrospeksi diri dan memperbaiki diri.

2. Untuk mendengarkan naluri, kita juga membutuhkan ilmu. Kita tidak bisa asal melakukan apa yang dikatakan hati nurani kita. Dengan adanya ilmu, kita dapat memperhitungkan keuntungan dan risiko yang kita dapat dari melakukan sesuatu. Selain itu, dengan ilmu, kita mampu mengetahui bagaimana kita melakukan perintah dari nurani kita, bagaimana cara kita untuk menuntaskan misi yang diberikan oleh insting kita.

3. Dan yang terakhir, jangan selalu mengikuti orang banyak. Jangan takut untuk menyatakan yang benar adalah benar dan yang salah adalah salah. Jangan malu untuk memilih sesuatu yang menurut kita baik tapi buruk menurut orang lain. Jangan sungkan untuk bergaul dengan orang-orang aneh kutu buku di sekolahmu yang banyak dijauhi oleh teman-temanmu yang lain, itu tidak akan membuatmu mati. Dengan syarat, kita yakin semua itu berasal dari hati nurani kita, dan kita memiliki keyakinan bahwa itu adalah benar dan kita melakukannya dengan tulus. Terkadang, kebaikan yang kita lakukan dengan tulus yang berasal dari hati kita yang terkecil, akan memberikan kekuatan tersendiri untuk kita untuk melakukan kebaikan itu, sebesar apapun rintangan yang ada di hadapan kita. Suatu waktu, akan ada jalan kemudahan yang hadir untuk menuntaskan segalanya.

Banyak orang yang bertanya-tanya, apa yang aku inginkan? Mengapa aku tidak puas dengan yang aku kerjakan? Mana kegembiraan yang aku harapkan?
Semua itu adalah pertanyaan umum yang sering dilontarkan oleh orang-orang yang mengalami kesulitan untuk mendengarkan isi hatinya dan mengikuti nalurinya. Dan solusinya?
Berilah ruang untuk diri kita sendiri sehingga kita bisa berdiskusi dengan hati nurani kita tentang apa yang sebenarnya kita inginkan dan kita butuhkan. Atur waktu khusus untuk sebuah sesi pribadi, antara diri kita dan hati kita, dengarkan kata-kata bijak yang diucapkan olehnya dan refresh-lah diri kita. Hati kita, naluri kita, insting kita, adalah psikiater terbaik di dunia yang dapat membantu kita untuk menyelesaikan segala masalah. Dengan catatan, tetaplah berhubungan dengan Sang Pembolak-balik Hati. Tanpa berhubungan denganNya, hati kita akan kacau dan hampa.

Bagi saya, nasihat terbaik yang pernah saya dapat adalah nasihat terbaik yang pernah saya berikan, yaitu dengarkan kata hati Anda melebihi apa pun. Kadang-kadang lebih perlu mengikuti kata hati daripada pikiran logis (Bobbi Brown, pengusaha, eksekutif bisnis)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar